Mengungkap Sisi Eksotis Pulau Komodo
Manta Ray - Foto oleh Adra Gezsa
Foto
Selengkapnya
Eksotis. Mungkin hanya kata
ini yang dapat menggambarkan betapa eloknya alam Pulau Komodo yang sempat
dinominasikan dalam 7th Wonders of The World. Petualang ACI dari Tim NTT
1 tidak pernah kehabisan cerita ketika menjelajahi pulau ini.
Tidak lengkap rasanya jika
berkunjung ke Pulau Komodo tanpa mengetahui sejarahnya. Ada yang mengatakan
asal usul Komodo berasal dari kisah seorang putri yang memiliki 2 orang anak,
tetapi salah satu anaknya yang bernama Orah, harus tinggal terpisah dengan
keluarganya karena dia terlahir dalam bentuk naga. Namun, para peniliti
berpendapat bahwa Komodo berasal dari habitat asalnya di Australia. Yang pasti,
masyarakat di pulau tersebut hingga saat ini memperlakukan Komodo sebagai
warga, layaknya saudara.
Dari darat, Tim NTT I menuju ke daerah di luar Labuan Bajo. Saatnya melakukan penjelajahan bawah laut yang pastinya sangat memukau. Apalagi kali ini, para petualang berkesempatan untuk melihat Manta Ray dari dekat. Ikan yang bentuknya seperti layangan dan menjadi inspirasi pesawat stealth ini memiliki panjang 3 meter dan berenang dengan begitu indahnya bak penari laut. Namun, di balik keindahannya, ikan ini menjadi incaran para pemburu illegal sehingga menjadi tugas kita untuk ikut menjaga kelestariannya.
Tidak hanya Komodo dan si ikan layangan, Manta Ray yang mampu menambah keeksotisan pulau ini, Gagak Flores (Corvus florensis), Burung Elang Tiram (Pandion haliaetus), dan Elang Bondol (Haliastur indus) ikut memberikan pertunjukan yang sangat menarik ketika para petualang melakukan perjalan air menuju Pulau Komodo. Mereka menukik bergantian, mendekat ke air untuk melakukan perburuan ikan. Benar-benar membuat perjalanan 2 jam di kapal menjadi tidak membosankan.
Simak jurnal petualang selengkapnya di http://aci.detik.travel/jurnalpetualang dan jangan lupa untuk memberikan dukungan Anda bagi para Petualang ACI 2011 di http://aci.detik.travel/grouppetualang/1!
Dari darat, Tim NTT I menuju ke daerah di luar Labuan Bajo. Saatnya melakukan penjelajahan bawah laut yang pastinya sangat memukau. Apalagi kali ini, para petualang berkesempatan untuk melihat Manta Ray dari dekat. Ikan yang bentuknya seperti layangan dan menjadi inspirasi pesawat stealth ini memiliki panjang 3 meter dan berenang dengan begitu indahnya bak penari laut. Namun, di balik keindahannya, ikan ini menjadi incaran para pemburu illegal sehingga menjadi tugas kita untuk ikut menjaga kelestariannya.
Tidak hanya Komodo dan si ikan layangan, Manta Ray yang mampu menambah keeksotisan pulau ini, Gagak Flores (Corvus florensis), Burung Elang Tiram (Pandion haliaetus), dan Elang Bondol (Haliastur indus) ikut memberikan pertunjukan yang sangat menarik ketika para petualang melakukan perjalan air menuju Pulau Komodo. Mereka menukik bergantian, mendekat ke air untuk melakukan perburuan ikan. Benar-benar membuat perjalanan 2 jam di kapal menjadi tidak membosankan.
Simak jurnal petualang selengkapnya di http://aci.detik.travel/jurnalpetualang dan jangan lupa untuk memberikan dukungan Anda bagi para Petualang ACI 2011 di http://aci.detik.travel/grouppetualang/1!
Komentar
Posting Komentar